Selasa, 10 Juli 2012

Keluh Kesah Manusia Dalam Menghadapi Kesempitan

بسم الله الرحمن الر حيم
Saudaraku …………………………
Allah berfirman :

وَأَكِيدُ كَيْدًا﴿الطارق:١٦ 
Dan Akupun membuat rencana (pula) dengan sebenar-benarnya. ( Ath – Thoriq : 16 )
إِنَّ الْإِنسٰنَ خُلِقَ هَلُوعًا ﴿المعارج:١٩        
Sesungguhnya manusia diciptakan bersifat keluh kesah lagi kikir. ( Al – Ma’ arij : 19 )
إِذَا مَسَّهُ الشَّرُّ جَزُوعًا ﴿المعارج:٢۰
Abila ia ditimpa kesusahan ia berkeluh kesah, ( Al – Ma’aarij : 20 )

Allah itu Maha Adil,Maha Melihat, Maha Mendengar, Maha Mengetahui. Allah selalu memperhatikan setiap keluhan dan kebutuhan hamba- hamba - Nya. Cuma kita sebagai manusia tidak mengerti dan tidak memahami apa dibalik semua rencana Allah. Ini disebabkan karena adanya dinding penghalang yang disebut hijab. Disebabkan karena kekotoran jiwa banyaknya dosa banyaknya angan – angan yang ada dalam diri manusia,  juga nafsu tamak, serakah, sombong, dengki, iri, kikir, medit, kedekut, serta sifat – sifat jelek lain yang melekat pada diri manusia.

Kita menyadari dalam menghadapi masalah, manusia selalu berpikir bahwa itu adalah masalah besar yang diberikan Allah kepada kita. Padahal Allah tidak akan memberikan beban kepada manusia kecuali sudah diukur dengan kemampuannya. Jadi besar atau kecilnya suatu masalah / ujian yang diberikan Allah kepada manusia itu tergantung kepada manusia itu sendiri dalam menyikapi. Tetapi secara hahekat Allah telah mengukur cobaan itu pasti kuat untuk dipikul oleh manusia.

لَا يُكَلِّفُ اللَّـهُ نَفْسًا إِلَّا وُسْعَهَا ۚ
Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya.
( Al – Baqarah 286 )

Saudaraku …………………….
Mana yang akan menang Rencana Allah atau rencana kita ? Ketentuan Allah apa ketentuan kita? Kehendak Allah apa kehendak kita ? Kemauan Allah apa kemauan kita ? Aku jawab dengan jujur bahwa yang menang semua adalah rencana Allah.

Andaikata semua rencana  berjalan seperti keinginan manusia tidak akan ada manusia yang hidupnya pingin sengsara, tidak ada manusia yang hidupnya penuh derita. Tidak ada manusia yang ingin serba kekurangan baik fisik / jasmani atau rohani. Semua ingin membuat hidupnya senang bahagia serba cukup, dan semua yang diinginkan terwujud. Akan tetapi semua angan manusia itu sirna sebab manusia itu hanya boleh berencana Allah yang menentukan segalanya. Dan itu semua untuk menguji sejauh mana keimanan yang ada dalam hati manusia.

Ingat Saudaraku apa yang kau pandang baik dan benar belum tentu baik dan benar dihadapan Allah. Dan apa yang kau pandang salah dan jelek belum tentu salah dan jelek dihadapan Allah. Oleh karena jalani apapun yang terjadi dalam hidup ini dengan penuh kepasrahan, ketawakalan yang iklas semata – mata hanya ingin mnggapai ridhonya Allah. Baik, buruk, salah dan benar itu hanya ada dikamus hidupnya manusia. Tetapi dihadapan Allah semua itu sama tidak ada bedanya. Tinggal bagaimana kita mau menerima apa tidak ! Kita harus yakin dan percaya bahwa Allah yang akan menentukan setiap kehidupan dan Allah pula yang akan menilai baik dan buruknya amal perbuatan manusia.

Saudaraku  ingatlah kita  hanya diwajibkan “ boleh “  berusaha  tidak boleh menetukan, jalani apa adanya dalam hidup ini, sebab hak mutlak untuk menentukan hanya ada pada ketentuan Allah. Kita hanya wajib menjalani apa yang terjadi dalam kehidupan ini dan tetap harus menjalankan semua perintahnya dengan iklas dan mengharap ridhonya serta janji yang telah ditetapkan. Dimana bila kita mau menurut dan mengikuti aturan yang telah ditetapkan Allah, maka Allah sendiri yang akan membimbing jalan kita kepada kebaikan dan kesuksesan. Andai kata sampai akhir hayat kita, kita tidak pernah mendapatkan hasil seperti apa yang kita inginkan, selama kita masih menjalankan semua perintahnya dan tidak menyimpang dari ketentuan, yakinkan dalam diri kita bahwa Allah telah menyiapkan balasan di hari akhir yang lebih baik untuk kita. Allah yang akan menyelesaikan semua permasalahan bukan kita yang akan menyelesaikan semua masalahan yang ada. Tetapi kalau kita tidak yakin bagaimana mungkin Allah akan menyelesaikannya ? Padahal Allah itu sesuai dengan persangkaan hambanya.

Saudaraku ……………………
Janganlah  menyesali nasip, bangun dan bergeraklah hadapi kenyataan walaupun pahid menurut rasamu, padahal itu nanti menjadi hal yang manis bila telah berlalu. Empedu mamang terasa pahit saat ditelan tapi pada akhirnya akan menjadi obat dari pada sirup dan gula yang manis saat kita minum yang pada akhirnya akan menimbulkan penyakit. Yakinkan bahwa dibalik kesulitan ada kemudahan dan di balik kesulitan ada kemudahan. Dibalik pahitannya empedu ternyata ada obat yang sangat berguna dibanding dengan sirup yang manis pada akhirnya membuat sakit.

Jangan meratap bila kita sedang diuji oleh Allah dengan penderitaan sebab pada saat seperti itu sebenarnya Allah ingin mengajak kita untuk berebicara, ingin mengajak kita untuk berkeluh kesah, ingin mengajak kita untuk menyampaikan semua masalah, dan yang lebih penting ingin mengajak kita untuk kembali ingat dan menyerahkan hidup kita ini hanya kepada kekuasaannya. Tatap mata Tuhan mu penuh dengan kearifan dan kerendahan, pasrahkan semua apa yang terjadi, dan yang akan terjadi. Karena dia yang punya hak menetukan segalanya.

Saudaraku ………………………
Disaat – saat kita sedang diuji dengan kekurangan perbanyaklah berdo’a  kepada Allah, perbanyaklah mendekatkan diri kepada – Nya, jangan mengeluh apalagi sampai menyesali dengan apa yang telah terjadi. Semua itu kita lakukan agar kita tidak terjerumus kedalam kelemahan iman sehingga pada akhirnya menyebabkan kita bisa kufur ni’mat. Semua itu kita lakukan agar kita dapat segera keluar dari penderitaan tersebut. Agar dalam akhir hidup kita  dalam keadaan khusnul khotimah dan jangan meninggalkan beban  penyesalan di saat kita akan kembali menghadap kepada – Nya.

Saudaraku ………………………….
Jika Allah ingin mengangkat derajat, harkat dan martabat hidup kita, tak ubahnya kita seperti seorang murid yang ingin naik kelas maka kita harus mengeluarkan tenaga ekstra  untuk belajar dan biaya untuk membeli buku – buku yang dibutuhkan. Dengan harapan agar bisa mengerjakan ujian dengan baik dan mendapatkan nilai yang claumdate. Demikian halnya dengan Allah jika ingin menguji keimanan hambanya apakah benar – benar bahwa kita ini sebagai hamba yang taat dan pasrah kepada qodho dan khodar - Nya, ataukah hanya sekedar iman saat mendapatkan ni’mat saja. Jika kita ingin menjadi hambanya yang taat dan ingin mendapatkan tempat yang baik maka kita harus diuji dengan berbagai kesulitan untuk membuktikan apakah benar iman kita itu emas murni atau hanya imitasi, yaitu sekedar iman saat mendapatkan kebahagiaan saja.

Inilah realita kehidupan manusia tak mungkin manusia mampu melawan takdir dan ketentuan Allah. Itupun bagi manusia yang menyadari dan mengerti tentang arti kehidupan. Tetapi banyak manusia yang tidak mengerti tentang kehidupan ini mereka beranggapan bahwa dirinya adalah orang yang mempunyai kemampuan. Untuk itu mari kita kuatkan iman dan keyakinan kita agar kita tidak termasuk orang – orang yang merugi.

Wassalamua’laikum. Wr. Wb.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar