Surga Merindukan Empat Golongan
$ygr'¯»t tûïÏ%©!$# (#qãZtB#uä |=ÏGä. ãNà6øn=tæ ãP$uÅ_Á9$# $yJx. |=ÏGä. n?tã úïÏ%©!$# `ÏB öNà6Î=ö7s% öNä3ª=yès9 tbqà)Gs? ÇÊÑÌÈ
183. Hai
orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan
atas orang-orang sebelum
kamu agar kamu bertakwa,
Saudaraku
……………………….
Puasa
yang merupakan kewajiban bagi setiap muslim telah memanggil kita untuk bersiap
– siap menyambut kedatangannya. Seluruh
makluk Allah.SWT merasa senang dengan kedatangan Bulan Ramadhan sebab dalam bulan Ramadhan
itu tertumpah seluruh kasih sayang Allah.SWT bagi para hamba – Nya. Sebab semua
do'a hamba – hamba - Nya akan dikabul dengan keagungan bulan
Ramadhan.
Konon
seluruh makluk Allah SWT, baik binatang
maupun tumbuh - tumbuhan semua memuji
kebesaran – Nyaو memuji Allah.SWT dan memintakan ampunan bagi umat Muhammad,
sebab hanya ummat Muhammad yang mendapatkan kemuliaan disisi Allah.SWT dengan datangnya
bulan Ramadhan. Kemulian yang sangat banyak. yang dilimpahkan Allah, Namun
demikian kita yang mendapatkan kehormatan itu malah pura – pura tidak tahu atau
memang tidak tahu, bahkan kalaupun tahu sengaja tidak mau tahu. Sungguh luar
biasa kesombongan manusia itu terhadap Tuhannya.
Dengan
keagungan bulan Ramadhan itu maka
surgapun berhias untuk para hamba Allah.SWT yang taat beribadah kepada - Nya.
Dan surga itu merindukan empat golongan dari manusia yang beriman sebagai mana
sabda Rasulullah :
اَْاْجَنَّةُ مُشْتَا قَةٌ اِلى أَرْبَعَةِ نَفَرٍ : تَا لِى الْقُرْآنِ
وَحَا فِظِ اللِّسَانِ وَمُطْعِمِ الْجِيْعَانِ وَالصَّائِمِيْنَ فِى
شَهْرِرَمَضَانَ
Surga itu merindukan empat golongan manusia yaitu :
" mereka yang membaca
al – qur’an, yang menjaga lisan, yang mau member makan kepada orang yang lapar,
dan mereka yang berpuasa di bulan ramadhan ". ( Raunaqul Majaalis )
1. 1. Orang Yang Senang Membaca Al – Qur’an
Saudaraku ……………………..
Alhamdulilah pada bulan Romadhan ini kita dengarkan
baik di masjid –
masjid, di surau – surau, di mushola – mushola, di langgar – langgar, bahkan di
rumah – rumah semua membaca Al - Qur’an demi mendapatkan kemulian dan
pahala yang dijanjikan oleh Allah.SWT.
Pada
hari – hari biasa mungkin kita jarang untuk membuka Al - Qur’an kalau tidak
dikatakan sama sekali, tetapi dengan datangnya bulan Ramadhan kita berlomba –
lomba untuk membaca, belajar, atau bahkan
mengkhatamkan atau paling tidak kita ada upaya untuk membaca baik yang sedang
belajar maupun yang sudah bisa.
Ini
sangat baik untuk pembelajaran bagi kita agar kita jangan menganggap bahwa Al- Qur’an
ini merupakan suatu yang disakralkan sehingga kita anggap sebagai jimat yang tidak boleh disentuh. Sehingga Al - Qur’an hanya dipajang atau disimpan
ditempat yang aman. diatas pintu, atau almari, Padahal Al - Qur’an ini adalah
petunjuk hidup yang harus kita pelajari dan kita pahami agar kita laksanakan
isinya dalam kehidupan kita sehari – hari.
Sebab
Al - Qur’an ini menyangkut masalah “
Ibadah dan Muamalah “. Jadi siapapun manusianya yang bisa menjalankan Al -
Qur’an walau mereka bukan orang islam
dan tidak shalat paling tidak dia akan mendapatkan kebahagiaan hidup didunia.
Apalagi kita sebagai orang yang beriman yang menjalankan semua perintah Allah.SWT
dan memahami serta menjalankan Al - Qur’an sebagai hudal mestinya kita harus
lebih baik dari pada mereka yang tidak menggunakan Al - Qur’an sebagai pedoman
hidupnya. Tapi kenyataannya masih banyak saudara kita yang lalai mereka
beranggapan Al – Qur’an ini hanya mengatur hubungan ibadah dengan Allah. Sehingga
mereka hanya memperbanyak ibadah magdhoh sementara mengabaikan ibadah Muamalah
sesama manusia. Padahal ibadah yang berhubungan dengan ibadah magdhoh itu tidak
lebih hanya 5 % dari seluruh isi Al – Qur’an.
Dengan
membaca Al – Qur’an dan mengerti isinya kita akan semakin mantap dalam keimanan
sehingga kita tidak akan ragu dengan janji Allah yang telah ditetapkan untuk
orang – orang yang beriman, sehingga diharapkan kita akan semakin naik dalam ketaqwaan
kita kepada Allah SWT.
2. 2. Orang Yang Menjaga Lisan
Saudaraku ………………………….
Yang kedua surga merindukan orang yang mampu menjaga
lisannya. Lisan ini kecil bentuknya tidak bertulang tetapi akibat yang
ditimbulkannya sangat luar biasa tajamnya lebih tajam dari pada pisau manapun
di dunia ini, sehingga kalau melukai orang idak akan ada obat yang mampu
menyembuhkannya kecuali dengan meminta maaf
kepada orang yang terluka dengan lisan kita. Oleh karena itu dengan
datangnya Bulan Suci Ramadhan ini mari kita menjaga lisan kita dengan melatih
untuk berbicara yang baik – baik saja apalagi dengan memperbanyak membaca dan mempelajari
Al – Qur’an. Dengan lisan selamatlah kita dan dengan lisan pula akan
menghancurkan kita. Maka kita harus pandai – pandai memelihara lisan ini sebab semua masalah bersumber dari lisan.
Sumber dari semua itu adalah nafsu yang tidak dapat
dikendalikan, padahal dalam bulan Romadhon ini semua setan telah diikat oleh
Allah dan tidak akan mengganggu manusia. Tetapi pada kenyataannya masih banyak
manusia yang berbuat menyimpang mengumbar keangkara murkaannya. Semua
itu bersumber dari nafsu manusia itu sendiri. Dengan demikian berarti nafsu itu
lebih kuat dari pada setan dalam menggoda dan berbuat aniaya.
Saudaraku ……………………
Karena bahayanya nafsu yang sangat besar maka tatkala
rasulullah baru pulang dari perang badar beliau bersabdha :
“ Kita baru pulang dari perang kecil “
Mendengar itu para sahabat jadi bingung dan bertanya :
“ Apakah masih
ada perang yang lebih besar dari pada perang ini ( Perang Badar ) ya Rasulullah
“
“ ada yaitu perang melawan hawa nafsu “
Dengan sabda Rasullah itu ternyata nafsu itu lebih
besar pengaruhnya dari pada bujuk rayu setan. Nafsu seorang manusia yang mempunyai
kekuasaan ( Pemimpin ) dapat menimbulkan perang dan pertumpahan darah dan
kesengsaraan bagi seluruh rakyatnya.
Dengan berpuasa di bulan Romadhon diharapkan kita dapat mengendalikan nafsu sehingga kita akan terselamtkan dari
perbuatan – perbuatan yang tidak terpuji, sehingga kita akan mampu meningkatkan
kwalitas puasa kita bukan hanya sekedar puasa menahan lapar dan haus tetapi
akan menjadi puasa yang dapat mengendalikan nafsu – nafsu rendah pada diri
kita.
Saudaraku ………………………
Lisan
yang kecil bentuknya tapi biasa membuat manusia terluka yang menimbulkan bekas dan tidak akan hilang sampai
ajalnya. Maka ada pepatah :
“ fitnah itu lebih kejam dari pembunuhan “.
Fitnah
karena lisan itu akan menimbulkan permusuhan yang panjang dan bahkan bisa
saling bunuh – bunuhan dan dendam yang tiada putus. Siapa yang mampu menjaga lisannya maka dia akan selamat dalam
pergaulannya. Sebab semua masalah bermuara dari lisan yang tidak terkendali.
Maka hati- hatilah dengan lisan kita yang kecil ini.
3. 3. Orang Yang Memberi Makan Orang Lapar
Saudaraku
………………………….
Pada
bulan yang penuh berkah ini kita juga berlomba – lomba untuk memberikan sodakoh,
infaq, dan zakat. Baik itu berupa makanan maupun santunan untuk pakir miskin,
yatim piatu maupun mengeluarkan untuk takzil di masjid masjid. Sebab dengan
kita menginfaqkan sebagian harta kita, kita juga mendapatkan pahala sebesar
orang yang sedang berpuasa. Sungguh luar biasa Allah memberikan balasan bagi
para hamabanya setiap amal ibadah
mendapat nilai ibadah yang sangat tinggi. Mereka rela dengan suka rela
mengeluarkan sebagian rezekinya untuk memberikan makan dan minum kepada para
musafir yang singgah di masjid – masjid yang mengharap keridhoan Allah.
Dan sekarang ini banyak kita lihat di setiap
masjid sudah banyak kita temukan yang memberikan pelayanan dalam memberikan takzil
/ makan dan minum bagi para muslim yang singgah di masjid untuk berbuka puasa
dan shalat.
Dengan
infaq ini juga memberikan pelajaran bagi kita agar kita tidak pelit dengan
harta yang kita miliki bahwa dibalik harta yang kita miliki itu masih ada hak –
hak orang lain yang membutuhkan baik mereka meminta ataupun tidak meminta.
Sehingga dengan infaq itu memberikan rasa aman kepada lingkungan dan memberikan
rasa kasih sayang kepada sesama.
4. 4. Orang Yang berpuasa di Bulan Ramadhan
Dan yang terakhir
surga adalah merindukan orang – orang yang berpuasa di bulan Ramadhan. Puasa
ini mempunyai nilai yang sangat tinggi dihadapan Allah sebab, puasa itu hanya
untuk Allah sementara ibadah selain puasa untuk diri kita sendiri.
Rasulullah bersabda :
كُلُّ عَمَلِ ابْنِ آدَمَ لَهُ
إِلاَّالصَّوْمَ فَإِنَّهُ لِى وَأَنَا أَجْزِىْ بِهِ
“ Semua amal perbuatan anak adam itu untuk dirinya sendiri
kecuali puasa. Karena sesungguhnya puasa itu untuk – Ku dan Aku sendiri yang
membalas “
Oleh karena itu
diharapkan akhir dari perjalanan puasa adalah agar kita menjadi orang yang
bertaqwa.
Untuk mewujudkan
menjadi orang yang bertaqwa ini ternyata tidak mudah sebab kita masih diliputi
dan diselubungi nafsu yang kotor sehingga untuk membersihkannya harus dengan berpuasa. Puasa ini akan
menggiring kita menjadi manusia yang lembut bila puasa kita tidak sekedar menahan
lapar dan dahaga, tidak sekedar memindah makan dari siang ke malam.
Rasulullah bersabda :
كَم مِنْ صَا ئِمٍ لَيْسَ لَهُ مِنْ صِيَا
مِهِ اِلاَّ الْجُوْعُ وَالْعَطْشُ
“ Berapa banyak orang yang berpuasa , hasil puasanya hanya lapar
dan dahaga “
Yang nota bene malah
menambah anggaran untuk makanan yang lebih enak. Mestinya puasa itu mengurangi
konsumsi dari yang biasa kita makan agar kita dapat merasakan perubahan yang
nyata. Sebab bila kita puasa dengan benar maka kita akan merasakan datangnya
malam lailatul qodar, yaitu cahaya yang membimbing kita kepada ketaqwaan.
Demikianlah barang
kali sedikit untuk mengingatkan kita agar dalam menjalani puasa ini kita akan
semakin merasakan kasih sayang Allah. Semoga puasa kita tahun ini akan lebih
baik dari pada tahun yang lalu. Sehingga kita menjadi salah satu dari golongan
manusia yang dirindukan surge.
Wassalamua’laikum.wr.wb.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar