Kenapa orang – orang yang beriman itu sangat beruntung ?
Sebab orang – orang yang beriman itu akan mendapat jaminan
syurga dari Allah SWT yang luasnya seluas langit dan bumi. Dan syurga itu
merupakan tempat kembali yang paling indah yang dijanjikan Allah dengan semua
fasilitas yang tidak harus mencari semua sudah tersedia apa yang kita inginkan,
dengan syarat kita mau beriman kepada Allah dan menjalankan semua syareat yang
telah diwajibkan kepada manusia.
Iman itu sendiri adalah karunia dari Allah sebab tidak semua
manusia bisa mendapatkan iman walaupun kelihatan mudah dan gampang. Ini juga
merupakan suatu keberuntungan bagi manusia sebab mereka di sayang Allah. Walaupun iman
itu kelihatan mudah ternyata tidak semua manusia mau menerima keimanan kepada
Allah. Padahal setiap manusia itu pasti beriman sebab manusia itu merasa dirinya
kecil, rendah, lemah, kurang, oleh karenanya mereka ingin mencari perlindungan
agar dirinya bisa merasa aman dan terhindar dari segala sesuatu yang tidak
diinginkan yang bisa mengganggu kenyamanan dirinya.
bahkan manusia itu lebih senang beriman dengan harta, tahta, dan wanita. Mereka lebih
percaya kepada ciptaan – ciptaan Allah ketimbang percaya kepada Allah, mereka
percaya kepada : setan, khodam, pohon, gunung, api, laut, keris dan benda - benda yang dianggap mempunyai tuah dan kekuatan ghoib. Dan tempat – tempat yang
dianggap keramat dan bertuah yang bisa memberikan rasa aman, tenteram, tenang
dan percaya diri. Sebab semua yang mereka sembah / percayai itu kelihatan dan ada bukti bagi si empunya untuk memberikan perlindungan.
Tetapi beriman kepada Allah bila kita belum diangkat
derajatnya oleh Allah sendiri, kita akan merasa kesulitan dalam menyembah dan
mempercayai keadaan Allah itu sendiri. Oleh karena itu kita harus sabar dalam
beribadah kepada Allah dengan menjalankan semua syariat yang telah ditetapkan, sehingga
kita akan diuji dengan keimanan kita bila kita lulus maka kita akan diangkat
derajat kita ketempat yang lebih tinggi diantara manusia. Sebab Allah tidak
memandang kepada manusia dalam bentuk kekayaan yang dimiliki, tahta yang
disandang, atau pun bentuk dan rupa nya. Allah hanya akan memandang keiklasan
dalam beribadah dari setiap manusia.