Senin, 05 Juni 2017

HAYYALASH SHOLAH

Itu tandanya orang azan memanggil kita untuk shalat. kalau kita merasa laki - laki dan mendengar azan dikumandangkan ga usah bertanya - tanya siapa itu yang azan. langsung saja ambil wudhu dan berangkat ke masjid. kalau kamu tanya - tanya yang azan kemudian kamu juga meraba siapa nanti yang jadi imam kalau hati kamu masih ada rasa dengki dan iri pasti kamu tidak akan datang ke masjid dengan berbagai macam alasan. yang azan kurang inilah kurang itulah, apalagi imamnya semua kamu cacat sementara kamu sendiri belum tentu benarnya. lebih baik kamu segera ambil wudhu dan berangkat ke masjid. sebab yang punya surga itu bukan yang azan maupun yang jadi imam. yang punya surga dan akan mengganjar ibadah kamu itu tetap Allah. makanya ga usah ikut memikirkan siapa pengurus masjid. mereka hanya mengatur jalannya peribadatan agar tertib dan lancar. bukan tempat memberikan pahala. orang mau shalat kok musuhi pengurus masjid itu ga ada hubungannya. shalat shalat saja niatkan iklas karena Allah. berjama'ah itu lebih baik dari pada shalat sendiri.

ingat masjid itu lebih utama dari pada shalat di rumah beda 27 ( dua puluh tujuh derajat ) nilai pahalanya dibanding shalat sendiri di rumah. sebab masjid itu tempat ampunan. kita memohon ampun kepada Allah dan Allah akan mengampuni kita kalau kita memohon ampun sendirian belum tentu permintaan kita itu diterima tetapi dengan jema'ah yang banyak siapa tahu diantara kita ada yang diampuni Allah maka kita juga akan terbawa untuk diampuni. jadi masjid ini sebagai tempat memohon ampunan yang mustajab.

masjid juga tempat yang sakinah kasih sayang Allah akan membrikan kasih sayangnya dalam jumlah jama'ah tanpa memandang satu persatu manusia. apabila kita ada di dalam masjid maka yang Allah lihat adalah jama'ah. semakin banyak jama'ah maka semakin sayang Allah dan tidak membeda - bedakan amal dan pahala yang diberikan semua diganjar sama sebagai jama'ah. 

masjid sebagai tempat pengharapan Jannah ( surga ) dan ini yang dijanjikan Allah kita akan mendapatkan surganya Allah dengan berjama'ah di masjid. maka jangan berpikir dengan kebencian siapa pengurus masjid yang memberikan surga tetap Allah.

masjid tempat mengangkat derajat sampai 27 dua puluh tujuh derajat setiap ibadahnya maka jangan sia - siakan untuk beribdah dan melangkahkan kaki kita ke masjid untuk shalat. penuhi masjid setiap waktunya insyaallah Allah akan mengangkat derajat kita ke tempat yang mulai yang dijanjikan Allah.




TIT TIT TIT

tittit ..... tittit .....tittit ..........

Itu suara klakson mobil dari belakang kita. Kalau kita diklakson dari belakang lebih baik minggir kalau bisa minggir. Ga usah tengak tengok kanan kiri apalagi tengok belakang dan turun nyamperin yang klakson. Sebab akan menimbulkan pertengkaran. Hindari itu. Lebih baik minggir itu akan lebih aman dan selamat. Sebab hidup dijalan apalagi di kota besar kita saat ini yang dibutuhkan bukan kebenaran tapi yang dibutuhkan adalah " kesadaran dan kesabaran ". Sebab kalau kita mencari kebenaran adanya di nomor songolikur, tidak ada yang ada malah berantem setiap saat.

Begitu juga sebaliknya yang mempunyai klakson yo jangan kloksan – klakson saja sebab memang jalan semua macet dan yang pingin cepat itu bukan kamu saja semua juga pingin cepat tapi mau bagaimana lagi, memang semua macet. Apakah kalau sudah membunyikan klakson dan mengedim itu kita bisa terbang ??? mikir !? memang ini jalannya mbahmu ??? atau kamu punya jalan sendiri ??? ini jalan umum jalannya orang banyak ya harus mengikuti antrian. Sebab dengan memberi klakson atau member isyarat lampu dim itu akan membuat yang kamu klakson bingung mau kemana ??? kita ini maunya ya sama – sama ingin cepet, tapi jalan yang sama kita lalui sudah ketahuan memang macet ya sabar donk.

Kadang kita ini merasa jagoan dan merasa paling butuh tidak mau mengerti perasaan orang lain, yang mana mereka juga pingin cepet dan lancar tapi mau apalagi memang jalannya Cuma itu. Kalau ga mau antri yo bikin jalan sendiri biar lancar. Oleh karena itu jaga perasaan kesadaran dan kesabaran. Kalau kamu memaksa berarti kamu akan banyak musuhnya dijalan.

Kita harus bisa menghormati orang lain jangan menyinggung apalagi sengaja untuk membuat keributan tidak ada gunanya. Kalau kita dalam antrian coba kita sabar sebentar dan mengikuti antrian dengan tertib jangan merasa menang sendiri selalu menyeruduk dan tidak memberi kesempatan kepada yang lain sebab dengan cara seperti itu bukan malah membuat cepat berjalan tetapi malah membuat tambah kemacetan sebab semua pingin masuk dalam satu jalur padahal tadinya dari dua, tiga, bahkan empat jalur. Apalagi ditambah bagi pengemudi yang tidak sabaran dan menyerobot lewat samping wah tambah parah. Kenapa kesadaran kita dalam berlalu lintas tidak ada ??? kenapa kita merasa paling benar dan ingin lebih cepat ??? padahal kalau kita mau antri dan mengatur diri akan semakin lebih baik dan cepat.

Kadang kita tidak tidak bisa menghargai petugas. Tidak ada petugas kita maki – maki tidak ada petugas. Tapi ada petugas yang ngaturpun kita tidak mau diatur bahkan kalau kelamaan dikit kita marah – marah seakan kita ini paling benar, paling dibutuhkan. Hargai petugas yang telah mengatur, mereka juga manusia seperti kita siapa tahu petugas itu mungkin ayah kita, anak kita, teman kita. Kita akan merasa malu jika kita berbuat tidak sopan dan ternyata kita kenal dengan mereka. Mereka sudah menggunakan tenaga bercucuran keringat kepanasan kena asap knalpot dan waktu untuk mengatur agar lancar tapi kita tidak mau diatur ya repot. Diatur salah ga diatur juga salah trus mana yang benar dan apa maunya kita ??? kita mengatur diri kita sendiri saja tidak bisa bagaimana mau mengatur orang lain ???

Belum lagi kalau ada yang memang perlu diutamakan kita juga sudah tidak ada rasa pedulinya kepada keadaan. Missal ada mobil ambulance lewat entah itu ambulance orang sakit atau ambulance jenazah. Kita ini sudah hilang rasa empati kita. Kita tidak lagi memberikan toleransi agar mereka bisa berjalan lebih cepat tetapi malah kita halang – halangi agar tidak bisa berjalan yang pada akhirnya terjadi keributan sebab ulah kita sendiri. Coba sadarkan diri kita dan hormati orang yang membutuhkan jalan untuk menolong jiwa seseorang yang sakit, atau jenazah agar cepat sampai di pemakaman. tinggalkan nafsu kita rubah dengan nurani agar kita semua bisa mengerti hak dan kewajiban ini hidup dijalan harus saling hormat menghormati dan teposliro. siapa tahu mereka itu adalah teman kerabat saudara dan lain - lainnya.


Apalagi kalau yang lewat adalah pejabat kita juga sudah tidak ada rasa peduli bahkan dengan sengaja membuat ulah dengan berbagai macam keadaan bisa tidak mau minnggir dan mulut bersumpah serapah dengan pejabat yang lewat. Mereka itu mempunyai kepentingan yang lebih besar ketimbang kita barang kali ada yang mau diselesaikan dengan cepat. Seandainyapun tidak memang ketentuan itu ada maka beri kesempatan kepada pejabat kita untuk lewat. Kenapa kita tidak mau memberikan kesempatan kepada pejabat sebab kita telah dimakan kebencian yang disebarkan oleh manusia – manusia yang tidak senang. Padahal pejabat itu harus kita hormati sebagai jabatannya bukan sebagai manusisnya. Benar manusia sama dengan kita tapi mereka adalah pimpinan kita. Kalau sama mana bedanya ???

Selasa, 30 Mei 2017

APAKAH GEN PKI BISA MENURUN PADA ANAKNYA

Sekarang ini kita semakin disibukkan oleh pernyataan tentang keturunan PKI dan banyak orang menyerang lawan baik politik dagang dan lainnya dengan mengatas namakan PKI. apakah gen PKI itu dapat menurun ke anak cucunya ? sebenarnya PKI itu apa ? organisasi, keyakinan, atau idiologi ? sementara Nabi saja tidak bisa menurun kepada keturunannya. kalau anaknya jelek tidak berarti dia benar sebab keturunan nabi. kalau dia anak ustadz pasti baik sebab dia keturunan ulama. kalau dia anak bajingan walaupun baik dia tetap anak bajingan dan pasti jahat walaupun pemikiran dan prilakunya sungguh sangat baik. manusia itu menilai dari apa ? sementara nabi saja seandainya fatimah binti muhammad mencuri maka aku sendiri yang akan memotong tangannya. jadi nabi tidak menjamin bahwa keturunannya pasti orang baik. seperti halnya nabi ibrahimpun juga sama meminta seluruh keturunannya jadi orang yang baik tetapi allah tidak menerimannya. sebab manusia itu mempunyai garis yang berbeda walaupun dia berasal dari lumpur jika memang emas dia akan tetap emas dan walaupun dia bercampur dengan nasi tetapi kalau dia tai ya haur dibuang. tetapi kita kadang menghakimi bahwa kita adalah orang bersih orang suci dan menganggap orang lain adalah jelek dan jahat sebab bapaknya. dosomuko itu seorang begawan wisrowo namanya tetapi karena doso muko itu menyimpang dari kebenaran walaupun dia sakti dan masih mempunyai sifat santri sekalipun dia dianggap jahat sebab  kerakusan dan ketamakan yang diperbuat. jadi manusia itu mempertanggungjawabkan pribadinya masing - masing tidak ada keturunan. allah pun tidak menerima  manusia berdasarkan keturunan. tetapi manusia harus mempertanggungjawabkan amal perbuatannya sendiri - sendiri. dari mana kita menghakimi manusia dengan keturunan ? apakah kalau bapaknya jenderal pasti anaknya akan jadi jenderal kalau bapaknya pemulung pasti anaknya pemulung. jangan menghakimi manusia dengan keturunan orang tuanya. setiap manusia itu bisa berubah dan mempunyai pola hidupnya sendiri - sendiri.