Minggu, 08 November 2015

ALLAH CAHAYA LANGIT DAN BUMI

Allah berfirman :

اللَّهُ    نُورُ    السَّمٰوٰتِ    وَالْأَرْضِ   ۚ    مَثَلُ    نُورِهِۦ    كَمِشْكَوٰةٍ    فِيهَا    مِصْبَاحٌ    ۖ    الْمِصْبَاحُ    فِى    زُجَاجَةٍ    ۖ    الزُّجَاجَةُ    كَأَنَّهَا    كَوْكَبٌ    دُرِّىٌّ    يُوقَدُ    مِن    شَجَرَةٍ    مُّبٰرَكَةٍ    زَيْتُونَةٍ    لَّا    شَرْقِيَّةٍ    وَلَا    غَرْبِيَّةٍ    يَكَادُ    زَيْتُهَا    يُضِىٓءُ    وَلَوْ    لَمْ    تَمْسَسْهُ    نَارٌ    ۚ    نُّورٌ    عَلَىٰ    نُورٍ    ۗ    يَهْدِى    اللَّهُ    لِنُورِهِۦ    مَن    يَشَآءُ    ۚ    وَيَضْرِبُ    اللَّهُ    الْأَمْثٰلَ    لِلنَّاسِ    ۗ    وَاللَّهُ    بِكُلِّ    شَىْءٍ    عَلِيمٌ    ﴿النور:٣٥﴾

Yang artinya :

Allah (Pemberi) cahaya (kepada) langit dan bumi. Perumpamaan cahaya Allah, adalah seperti sebuah lubang yang tak tembus, yang di dalamnya ada pelita besar. Pelita itu di dalam kaca (dan) kaca itu seakan-akan bintang (yang bercahaya) seperti mutiara, yang dinyalakan dengan minyak dari pohon yang berkahnya, (yaitu) pohon zaitun yang tumbuh tidak di sebelah timur (sesuatu) dan tidak pula di sebelah barat(nya), yang minyaknya (saja) hampir-hampir menerangi, walaupun tidak disentuh api. Cahaya di atas cahaya (berlapis-lapis), Allah membimbing kepada cahaya-Nya siapa yang dia kehendaki, dan Allah memperbuat perumpamaan-perumpamaan bagi manusia, dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu. An Nuur:35 )

Cahaya adalah kehidupan, tanpa cahaya tidak ada kehidupan. Manusia tanpa cahaya tidak ada kehidupan,gelap gulita tidak mampu melihat. Cahaya hakiki adalah cahaya Allah maka adanya kehidupan ini sebab adanya Allah. Tanpa Allah tidak ada kehidupan. Allah adalah perbendaharaan yang tersembunyi. Dia ingin dikenal maka dia ciptakan makluk untuk mengenal dan memuji Nya. Dia ciptakan seluruh alam dan segala isinya untuk makluk yang disayangi yaitu manusia.

Manusia yang tidak mempunyai cahaya Allah akan buta hatinya walaupun hidup tidak bermakna, sebab hidupnya laksana binatang atau tumbuhan yang hanya sekedar menuruti nafsu,  tidak mempunyai arti selain tumbuh dan makan. Walaupun dalam kehidupan di dunia mungkin dia dapat dikatakan orang hebat dengan ilmu dan hartanya dan kedudukannya. Namun secara hakiki mereka itu mati sebab tidak ada cahaya Allah di dalam dadanya. Hatinya dikuasai oleh nafsu, sehingga yang terjadi adalah angkara murka, keserakahan, sombong, takabur dan sifat – sifat yang bertentangan dengan perintah Allah.

Manusia yang tidak mempunyai iman akan merugi nanti di hari akhir, walaupun di dunianya dia hidup dengan penuh  kemewahan, keberhasilan masalah duniawi, mendapat pujian dan dikatan orang hebat, namun tidak lebih dari “ Fir’aun, Qorun, ataupun Haman “.


Maka carilah cahaya Allah untuk bekal kembali keharibaan Allah. Tanpa adanya cahaya Allah dalam diri kita, kita tidak akan menemukan cahaya nanti di alam kubur yang gelapnya tidak ada bandingnya. Yang mampu menerangi alam kubur hanyalah cahaya Allah. Kalau kita tidak beriman kepada Allah kepada siapa kita akan meminta cahaya di alam kubur ? sungguh mengerikan !!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar