Senin, 05 Maret 2012

" Jadilah Masyarakat Sayur Lodeh "

Assalamua'lailum. wr. wb.

Melihat kehidupan manusia saat ini sungguh sangat luar biasa, dengan kemajuan tehnologi yang canggih dan kehidupan dunia yang enak serba ada, membuat manusia lupa diri dan hidup menghalalkan segala cara yang penting aku dapat orang lain masa bodoh.Sehingga moral dan etika sudah tidak menjadi budaya yang luhur padahal kita hidup di bumi Indonesia yang terkenal dengan budaya yang adi luhung. Slogan itu seakan sirna ditelan waktu / masa. Seakan sirna oleh kemajuan zaman dan kecanggian tehnologi. Hal ini sangat relefan dengan ramalan Ronggo Warsito " Zaman Edan ".

Kebejatan moral sudah  merajalela tidak hanya hinggap di kota - kota besar saja, tapi sudah masuk kepelosok - pelosok kampung yang terpencil. Sungguh ironis budaya bangsaku, bukan hanya melanda kalangan orang - orang yang ada, tetapi rakyat jelatapun terkena ibasnya. Yang lebih memprihatikan anak - anak kita generasi penerus bangsa sudah lepas kendali entah siapa yang disalahkan atau siapa yang harus bertanggungjawab. Semua berputar seperti gangsingan yang hanya terdengar suaranya menderu kemudian hilang sirna entah kemana.

Coba bayangkan anak - anak sudah tidak lagi menghormati orang tua, orang tua sudah tidak sayang sama anaknya. Perempuan - perempuan tega membuang anak hasil hubungan gelapnya. Seperti bebek kelakuan mereka hanya memburu senang tanpa pikir panjang sudah hilang norma - norma susila, budaya dan agama. Ironis memang dan mengerikan !

Untuk kembali kepada kesadaran dan membangun negeri ini mari kita kembali kedalam

" Masyarakat Sayur Lodeh ".

Sayur Lodeh adalah sayur yang bercampur aduk didalamnya ada kacang panjang, bayam, terong, dan kelapa, mungkin kalau perlu semua sayuran bisa dimasak untuk sayur lodeh. Sebab sayur lodeh ajang interaksi satu sama lain dan tidak ada yang merasa dirinya paling dominan dalam sayur itu. Mereka tidak akan berdiri sendiri - sendiri jika ingin disebut sayur lodeh.

Kelapa walaupun kelapa itu pohon yang tingggi lagi kuat dan semuanya bermanfaat dari akar hingga daun. tetapi kalau sudah masuk sayur lodeh dia rela menghilangkan atribut kebesarannya, ketinggiannya, kelezatannya, dia menerima sebutan dengan " Sayur Lodeh ". Kelapa tidak akan protes dan berkata : " Ini sayur terong dan bayam di kelapain ".

Begeti juga bayam yang tempatnya di bawah, rendah dan tidak berdaya, mungkin dipandang hina bila berdiri sendiri tetapi kalau sudah masuk menjadi anggauta sayur lodeh dia akan memberikan rasa yang membaur dengan sayur yang lain sebgai sumbangan rasa  " sayur lodeh ".

Apalagi Garam yang mempunyai peran penting dalam setiap bumbu masak, apapun masakan yang dibuat tanpa garam tidak akan ada rasanya. Namun belum pernah " Garam " menyombongkan diri dengan mengatakan : " Akulah masakan garam ". Garam mampu larut dalam setiap kondisi : " Manjing Ajur Ajer ".

Beda dengan Asam, Asam itu walaupun asam rasanya masih menyimpan rasa sombong dengan mengatakan : " Akulah Sayur Asam ".

Kapankah kita akan kembali kepada jatidiri bangsa ini yang " Berbudi Luhur, saling hormat menghormati, saling menjaga kewibawaan, saling mengayomi, saling membela yang lemah ". Tunjukkan bahwa kita ini manusia Indonesia yang berbudaya, beretika bermoral dan beragama.

Jadikanlah dirimu bagian dari sayur lodeh walaupun kecil sumbangannya dalam mewarnai sayur itu tetapi tetap akan memberi warna dan cita rasa sesuai dengan rasanya " Sayur Lodeh "

Tidak ada komentar:

Posting Komentar