Senin, 05 Maret 2012

" Timiun Emas "

Dikisahkan  di desa Dadapan hiduplah sepasang suami istri yang sudah lama menikah tapi belum dikaruniai seorang anak. Berbagai upaya telah dilakukan dengan menggunakan jamu - jumuan atau ramu - ramuan dan juga sudah berikhtiar keberbagai Tabib atau orang pintar pada zamannya, tetapi belum juga membuahkan hasil. Namun demikian mereka tidak putus asa dan selalu berdo'a agar gusti mau memberi momongan dalam keluarganya. Mereka rajin mengadakan tirakat dengan berbagai macam laku, baik dengan jalan berpuasa, mengurangi tidur ( pokoknya cegar dahar lawan guling ), dan menghindari berbagai macam pantangan yang semua itu agar Gusti Kang Moho Kuoso memberi kepercayaan agar di beri momongan.

Pada suatu hari tatkala suami istri itu sedang bersemedi di tengah hutan datanglah seorang raksasa yang sangat besar dan menakutkan rambutnya gimbal, matanya melotot merah bertaring panjang, sebut saja namanya  " Kaki Buto Ijo " dengan suaranya yang mengelegar dia berkata :

 " Hai manusia apa yang kau perbuat di tengah hutan yang sunyi ini, Huwaaa haaaa haaaa  kebetulan aku sudah lapar dan haus karena sudah lama aku tidak memakan daging manusia ". " Hua ha ha ha ........ha haa ... aha... sambil tertawa terbahak - bahak raksasa itu merasa senang sebab dia akan memakan daging manusia, yang sudah lama dicarinya ".

Jawab Mbok Dadapan :

" Hai raksasa aku tidak keberatan engkau jadikan santapanmu sebab aku juga sudah jenuh hidup di dunia ini. Tetapi aku ini sudah tua kulitku sudah alot, darahku sudah tidak segar lagi. Sementara aku juga tidak punya anak jadi buat apa aku hidup lama - lama. Tapi kalau kau mau menolong aku supaya aku bisa punya anak maka engkau akan mempunyai kesempatan untuk memakan daging manusia yang masih muda  dan darahnya pun pasti masih segar ".

" Hua haaaaa ......haaaa....... Wah itu gampang Nyi, ini makanlah buah " Timun " yang aku bawa mudah - mudahan kau cepat punya anak tetapi ingat jangan bohong dengan janjimu. Dimana aku nanti dapat menemuimu Nyi ?".

" Cari aku di Desa Dadapan di bawah sana . Tapi sebelumnya kita harus membuat perjanjian dulu Ki "

" Perjanjian apa ? katakan Nyi ? katakanlah ".

" Anak yang boleh kau makan jika anak yang lahir adalah anak perempuan dan sesudah dewasa, tapi jika anak yang lahir laki - laki tidak boleh kau makan. Itu adalah anakku ".

" Ya aku setujui dengan perjanjianmu Nyi ".

" Sekali lagi kalau anak itu lahir laki - laki kamu tidak boleh memakannya Ki ".

" Ia ..... ia..... saya berjanji. Kalau begitu saya pulang dulu dan menunggu sampai kau punya anak nanti "

Mendengar perjanjian yang diucapkan istrinya dengan Kaki Boto Ijo suaminya tidak bisa berkata apa - apa
muludnya seakan terkunci mau bicara tetapi tidak bisa, badannya gemetar  membuatnya merasa lemas dan keluar keringat dingin. Kemudian keduanya pulang ke rumah.

Tidak berapa lama setelah makan buah Timun pemberian Kaki Buto Ijo, Mbok Dadapan hamil dan setalah waktunya melahirkan ternyata mbok dadapan melahirkan anak perempuan. Melihat kenyataan itu suaminya sock dan jatuh sakit tidak lama kemudian meninggal. Mulai saat itu mbok Dadapan lebih terkenal dengan sebutan " Mbok Rondo Dadapan ".

Anak perempuannya sangat cantik berkulit kuning langsat seperti timun maka anak nya di beri nama " Timun Emas ".

Bersamaan waktunya Kaki Buto Ijo datang dan menanyakan keadaan bayinya. Mbok Rondo tidak dapat mengelak dan mengatakan bahwa anaknya memang lahir perempuan dan diberi nama " Timun Emas ". Kaki Buto Ijo tertawa terbahak - bahak kegirangan sampai perutnya terguncang - guncang dan suaranya sangat menakutkan.

Kata mbok rondo dadapan :

" Kaki Buto Ijo karena dengan kelahiran anakku ini suamiku meninggal, maka untuk membesarkan Timun Emas tidak ada yang mencarikan makan buat Timun Emas maka sambil menunggu timun Emas besar kamu harus mencarikan makan agar Timun Emas menjadi anak yang sehat, gemuk dan enak dimakan ".

" Iya iya Nyi, aku akan mencarikan makanan untuk Timun Emas agar cepat besar dan aku sudah tidak tahan untuk memakannya ". " Aku pergi dulu nyi akan mencarikan makanan dan maianan untuk Timun Emas biar dia senang ". Sambil meninggalkan rumah mbok rondo Kaki Buto Ijo terbahak - bahak kegirangan.

Begitulah setiap saat Kaki Buto Ijo untuk mencarikan makanan dan mainan untuk Timun Emas agar cepat besar.

Singkat cerita Timun Emas sudah mulai beranjak dewasa dan ini membuat gundah hati mbok rondo karena tidak mungkin akan membohongi Kaki Buto Ijo terus menerus. Maka dicarinya akal untuk menyelamatkan putrinya dari kekejaman Buto ijo yang akan memakannya.

Pada suatu malam mbok rondo memanggil anaknya Timun Emas :

" Timun Emas kamu sekarang sudah besar dan cantik nduk, simbok sangat sayang sama kamu tetapi kamu tidak tahu bahwa sebenarya simbok ada perjanjian dengan Kaki Buto Ijo. Dimana kalau kamu sudah besar kamu harus jadi makanan Kaki Buto Ijo. Untuk itu nduk agar kamu selamat dari cengkraman Kaki Buto Ijo dengan berat hati mbok menyuruh kamu tinggalkan rumah  ini ya nduk  pergilah kearah matahari terbit dan ini mbok bekali dengan : " Biji Timun " " Jarum " dan " Trasi sama Garam " dan ini " Tongkat Bambu " sebagai tongkat diperjalananmu ya nduk ". " Buanglah barang - barang itu jika kejaran Kaki Buto Ijo sudah mendekati kamu ya nduk ".

Sambil menangis mbok rondo mendekap Timun Emas di dadanya, sebentar dicium wajah Timun Emas, sebentar dilihat kedua matanya  yang berbinar - binar sayu penuh dengan derai air mata keduanya saling berangkulan. Perasaan haru, sedih semua bercampur aduk kadang badan terasa panas kemudian sirna berganti dingain menghayuti seluruh persendian.

Dengan terbata - bata Timun Emas menjawab :

" Iya ......iya ..... biyung aku mengerti dan akan aku turuti semua perintah biyung. do'akan aku agar selamat dan semoga kita bisa berkumpul lagi ya yung ".

Hari menjelang fajar mbok rondo melepas Timun Emas supaya segera meninggalkan desa dadapan karena sebentar lagi Kaki Buto Ijo pasti akan datang menagih janji untuk memakannya.

" Selamat jalan anakku semoga Gusti selalu melindungimu dan kau selamat diperjalanan nduk cah ayu "

Sesaat sepeninggal Timun Eman terdengar dari kejauhan suara mengaum - ngaum seperti harimau lapar itulah suara Kaki Buto Ijo mendatangi rumah mbok rondo, sambil berteriak - teriak menagih janji :

" Mbok Rondo mana Timun Emas ini sudah waktunya kau serahkan Timun Emas untuk menjadi makananku,  aku sudah tak sabar. Aku sudah menunggu bertahun - tahun, pasti Timun Emas sudah besar enak dimakan, dagingnya pasti empuk, darahnya pasti segar hua hhhhh...hhhhh................."

Mendengar suara itu mbok rondo pura - pura tidak mendengar dan pura - pura tidak tahu akan kedatangan Kaki Buto Ijo, mbok rondo tetap pura - pura sibuk menanak nasi dan ngrebus air.

Kaki Buto Ijo mendekati mbok Rondo dan menepuk bahunya sambil berkata :

" Mbok rondo jangan pura - pura tidak tahu aku yang datang mbok. Di mana Timun Emas aku sudah lapar  kerongkonganku sudah kering aku segera ingin memakannya, aku sudah terlalu lama menunggu sampai Timun Emas sudah besar mbok rondo ".

Mbok rondo pura - pura kaget dan berkata :

" Tadi ada di belakang Kaki mungkin baru mandi coba cari sendiri "

Kaki Buto Ijo kebelakang dan mencari Timun Emas namun tidak di temukan.Kaki Buto Ijo memanjat pohon kelapa dan dilihat Timun Emas sudah lari jauh dari rumahnya. Maka Kaki Buto Ijo marah - marah sama mbok rondo dan mengejar Timun Emas, sambil berkata :

" Kau menipuku mbok Rondo Timun Emas sudah lari dari rumah ini. Ini semua pasti ulahmu mbok Rondo "

Dengan mengucapkan kata - kata makian kepada mbok rondo Kaki Buto Ijo lari mengajra Timun Emas sambil berkata :

" Timun Eeemaaaaaas !!! berhenti kau anak cantik jangan lari kau nduk. mau lari kemana langkamu cuma sejengkal kamu tidak akan dapat meninggalkan aku cah ayu, kamu akan aku makan nduk ". " Kembalilaj kau Timun Emas ......!!! . Mau lari kemana kau Timun Emaaaaas aku akan menyusulmu cah ayu ".

Dengan langkahnya yang lebar Kaki Buto Ijo mengejar Timun Emas, dalam waktu yang singkat Kaki Buto Ijo semakin mendekati Timun Emas. Timun Emas mendengar suara langkah kaki dan suara teriakan Kaki Buto Ijo yang semakin dekat hatinya bergetar maka dipercepat larinya sehingga Timun Emas jatuh bangun dan kakinya tersandung - sandung batu membuat luka dan berdarah -darah. Timun Emas menangis sebab Kaki Buto Ijo tinggal beberapa langkah lagi sudah akan sampai dan dapat menangkapnya.

Suara Kaki Buto Ijo semakin dekat dan suaranya semakin keras dan menakutkan :

"Timun Emas jangan lari kau cah ayu kemana kau akan lari tetap akan aku tangkap dan aku santap sebagai makanan yang lezat kau nduk ".

Timun Emas sudah kehabisan tenaga dan keringat dingin sudah membasahi sekujur tubuhnya matanya berkunang - kunang dilihatnya Kaki Buto Ijo sudah dibelakangnya. Timun Emas teringat barang - barang pemberian biyungnya maka diambil bungkusan " Biji Timun " . Kemudian disebarkan ke belakang. maka terjadilah keajaiban yang luar biasa dalam waktu sekejab terbentang kebun timun seluas mata memandang membuat Kaki Buto Ijo terhalang untuk menangkap Timun Emas.

Kaki Buto Ijo yang hampir saja dapat menangkap Timun Emas sangat marah dan kecewa dengan terhalang kebun timun yang sangat luas. Diobrak abriknya pohon timun dan diinjak - injak karena kecapaian dan pohon timun itu seakan - akan memberikan perlawanan dengan menggubet kaki Buto Ijo, dan dirasa seakan - akan pohon timun itu tidak pernah habis maka Kaki Buto Ijo jatuh ngelumpruk tidak berdaya sambil menggeram.

" Timun Emas jangan tingglakan aku cah ayu kembalilah Timun Emas aku sudah lapar dan Haus kepingin makan daging tubuhmu yang lezat dan darahmu yang segar cah ayu ".

Kemudian Kaki Buto Ijo memakan buah timun untuk mengisi perutnya yang kosong. Setelah merasa puas dan kekuatannya pulih kembali dia kembali mengejar Timun Emas yang sudah sangat jauh di depannya.

Suaranya kembali menggema di tengah hutan yang sepi membuat takut semua penghuni rimba pada lari mencari perlindungan dan keselamatan masing - masing.

" Timun Emas Jangan lari kau nduk kembalilah kau Timun Emas akan aku makan dagingmu untuk mengisi perutku yang sudah lapar Timun Emas "

Dengan memanggil  - manggil Timun Emas Kaki Buto Ijo kembali mengejar Timun Emas. Hari semakin siang  dan suara Kaki Buto Ijo sudah terdengar lagi oleh Timun Emas dibelakangnya. Mendengar suara Teriakan Kaki Buto Ijo Timun Emas semakin mempercepat langkahnya. Timun Emas tidak memperdulikan lagi kemana arah jalannya Timun Emas lari  tersandung - sandung batu pakaiannya sudah sobek disana sini karena terkoyak oleh pohon - pohon berduri dan bebatuan yang runcing kulitnya banyak yang luka namun Timun Emas tidak menyerah dan terus berlari menghindari kejaran Kaki Buto Ijo. Disela isak tangis Timun Emas selalu memanjatkan do'a agar diberi keselamatan dan dihindarkan dari marabahaya Kaki Buto Ijo yang akan memangsanya.

Suara Kaki Buto Ijo sudah semakin dekat lagi dan bumi yang diinjak mulai bergetar dengan hentakan langkah kaki Kaki Buto Ijo. Timun Emas menoleh kebelakang dilihatnya Kaki Buto Ijo sudah sangat dekat Timun Emas merasa sangat takut sehingga kakinya goyah dan terantuk batu. Timun Emas jatuh tersungkur mau bangkit sudah tidak ada kekuatan keringat mulai mengucur dari seluruh tubuhnya, dalam keadaan panik yang sangat mencekam Timun Emas kembali mengambil bungkusan " Jarum " pemberian biyungnya dan disebar kebelakang. Sungguh terjadi suatu keajaiban lagi dimana jarum - jarum yang di sebar telah berubah menjadi pohon - pohon bambu yang sangat lebat seluas mata memandang sehingga Timun Emas terhindar lagi dari kejaran Kaki Buto Ijo. Sehingga Timun Emas dapat beristirahat untuk sementara sebelum Kaki Buto Ijo dapat mengejarnya kembali.

Kaki Buto Ijo semakain marah maka dengan seluruh kekuatannya di menyibakkan pohon - pohon bambu yang menghadang. Suaranya pating jeletot, pating jalepret dengan robohnya pohon - pohon bambu.  Membuat badannya pada luka dan berdarah - darah. Semua itu tidak dihiraukan Kaki Buto Ijo sebab dia tidak ingin Timun Emas lepas dari tangannya.

Timun Emas mulai melanjutkan perjalanannya dengan tertatih tatih. Timun Emas berjalan dengan bertopang pada tongkat bambu yang dibawa. Perutnya dirasa semakin lapar dan haus, tapi ditahan dan dikuatkan untuk berjalan sebab hampir seharian berjalan Timun Emas belum mendapatkan makanan apapun, dia  hanya makan sekedarnya dedaunan hutan yang bisa dimakan dan untuk mengganjal lapar dan haus.

Dalam kondisi yang sudah sangat lelah dan letih Timun Emas mendengar lagi suara Kaki Buto Ijo yang sudah mulai memanggil - manggil dirinya. Rupanya Kaki Buto Ijo sudah dapat keluar dari hutan bambu yang menghadang kini Kaki Buto Ijo sudah mengejarnya kembali dengan suara yang menakutkan. Buluk kuduk Timun Emas mulai bergidik dan ngeri .

Hari semakin sore matahari sudah condong kebarat sebentar lagi malam akan datang. Timun Emas semakin sedih apalagi yang harus dilakukan dan kepada siapa minta pertolongan untuk menyelamatkan diri dari kejaran Kaki Buto Ijo. Pikirannya semakin ngelangut namun tidak mendapatkan jawaban yang pasti.yang ia bisa hanya berlari dan berlari dan Timun Emas sudah ambruk lagi tak sadarkan diri.

Kaki Buto Ijo sudah berada di belakangnya dalam kondisi antara sadar dan tidak sadar Timun Emas masih sempat membuang bekal pemberian biyungnya yang berupa " Trasi dan Garam ". dab terjadilah keajaiban dimana trasi dan garam berubah menjadi lautan lumpur yang sangat luas dan dalam yang memisahkan Timun Emas dan Kaki Buto Ijo.

Kaki Buto Ijo sangat marah dan meraung - raung dengan sumpah serapah. Kaki Buto Ijo kebingungan bagaimana cara untuk mengejar Timun Emas. Kaki Buto Ijo tetap tidak mau menyerah dia tetap mengejar Timun Emas dengan menyebrangi lautan lumpur yang hitam pekat. Dimana Kaki Buto Ijo sudah mulai menyebrang  lumpur itu seakan - akan menyedot badan Kaki Buto Ijo sehingga dia semakain ambles - ambles ditelan lautan lumpur yang pekat. Sampai di tengah - tengah lautan lumpur itu Kaki Buto Ijo masih tetap berteriak - teriak agar Timun Emas menunggu.

Melihat keuletan dan tekad Kaki Buto Ijo yang tidak menyerah dan dilihat Kaki Buto Ijo semakin mendekati pinggir lauatan lumpur Timun Emas melempar tongkat bambu yang di pakai tongkat. Tongkat bambu melesat dengan cepat seakan suah panah yang dilepas dari busurnya dan tepat mengenai dada Kaki Buto Ijo yang akhirnya menyebabkan Kaki Buto Ijo menggelepar mati di dalamnya.







Tidak ada komentar:

Posting Komentar